APA
ITU HORMON?
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh dara menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing. Contoh efek hormon pada tubuh manusia:
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh dara menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing. Contoh efek hormon pada tubuh manusia:
>>
Perubahan
Fisik yang
ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan
bentuk
tubuh yang khas pada pria
dan wanita (payudara membesar, lekuk
tubuh
feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
>>
Perubahan Psikologis:
Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati.
>>
Perubahan
Sistem Reproduksi:
Pematangan organ reproduksi, produksi organ
seksual (estrogen oleh ovarium dan
testosteron oleh testis).
Di
balik fungsinya yang mengagumkan, hormon kadang jadi biang
keladi berbagai masalah. Misalnya siklus haid yang tidak teratur
atau jerawat yang tumbuh membabi buta di wajah. Hormon pula yang
kadang membuat kita senang atau malah sedih tanpa sebab. Semua
orang pasti pernah mengalami hal ini, terutama saat
pubertas.Yang pasti, setiap hormon memiliki fungsi yang sangat
spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran, satu
macam hormon bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel
yang menerimanya saat dialirkan oleh darah.
Pada
dasarnya hormon bisa dibagi menurut komposisi kandungannya yang
berbeda-beda sebagai berikut:
*
Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin,
tiroksin dan triodtironin).
*
Hormon yang mengandung lipid (testosteron, progesteron,
estrogen, aldosteron, dan kortisol).
*
Hormon yang mengandung protein (insulin, prolaktin, vasopresin,
oksitosin, hormon pertumbuhan (growth hormone),
FSH, LH, TSH).
Hormon-hormon
ini bisa dibuat secara sintetis. Di antaranya adalah hormon
wanita yaitu estrogen dan progesteron yang dibuat dalam bentuk
pil. Pil ini merupakan bentuk utama kontrasepsi yang digunakan
wanita seluruh dunia untuk memudahkan mereka menentukan saat
yang tepat: kapan harus mempunyai anak dan jarak usia tiap anak.
HORMON
WANITA
Hormon
wanita terutama dibentuk di ovarium (hormon pria dibentuk di
testis). Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis
hormon yang relatif sama. Hanya kadarnya yang berbeda. Hormon
seksual wanita antara lain progesteron dan estrogen. Hormon
seksual pria antara lain androstenidion dan testosteron
(androgen). Pada wanita, hormon seksual kewanitaannya lebih
banyak ketimbang pria. Begitu pula sebaliknya.
ESTROGEN
Estrogen
merupakan bentukan dari androstenidion (hormon seksual pria yang
utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium
juga mengeluarkan testosteron dan dehidroepiandrosteron, tapi
dalam jumlah yang sedikit.
HORMON
PROGESTERON.
Hormon
ini merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan
oleh kelenjar dan berasal dari kolesterol darah.
TESTOSTERON
dan DEHIDROEPIANDROSTERON.
Hormon
ini yang juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah yang
sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena
berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual).
EFEK
HORMON TERHADAP WANITA
Hormon-hormon
pada tubuh wanita berperan penting dalam perjalanan hidupnya
termasuk pada keindahan kulit. Berikut ini adalah peran ketiga
hormon utama wanita:
=>
Hormon
Estrogen:
- Mempertahankan fungsi otak.
- Mencegah gejala menopause (seperti hot flushes) dan gangguan
mood.
- Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas
sel jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, dan
pembuluh darah).
- Pola distribusi lemah di bawah kulit sehingga membentuk tubuh
wanita yang feminin.
- Produksi sel pigmen kulit.
Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit,
mempertahankan struktur normal kulit agar tetap lentur,
menjaga kolagen kulit agar terpelihara
dan kencang serta mampu
menahan air.
=>
Hormon Progesteron:
Sebenarnya hormon ini tidak terlalu berhubungan langsung
dengan keadan kulit
tetapi
sedikit banyak ada
pengaruhnya karena merupakan pengembangan
estrogen
dan kompetitor
androgen. Fungsi utama hormon
progesteron lebih pada sistem reproduksi wanita, yaitu:
- Mengatur siklus haid.
- Mengembangkan jaringan payudara.
- Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
- Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.
=>
Hormon
Androgen:
Hormon ini berfungsi untuk:
- Merangsang dorongan seksual.
- Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan
sel darah merah.
Hormon
ini cukup berpengaruh pada penampilan kulit dan pertumbuhan
rambut, yaitu dengan menstimulasi akar rambut dan kelenjar
sebum (kelenjar minyak) yang terletak di bagian atas akar rambut.
Kelenjar
sebum menghasilkan sekresi lemak atau minyak yang berfungsi
melumasi rambut dan kulit. Tetapi bila berlebihan minyak ini
akan memicu tumbunya akne atau jerawat, sehingga mengganggu
keindahan penampilan kulit. Gangguan kelenjar sebum juga bisa
mengakibatkan alopesia androgenika (kebotakan), terutama pada
pria. Sebaliknya pada wanita, ketidakseimbangan hormon Androgen
(hormonal imbalance) bisa menyebabkan hirsutisme di mana rambut
tumbuh berlebihan di daerah-daerah yang tidak semestinya.
Aktivitas
kelenjar sebum sangat dipengaruhi hormon androgen. Kerja
kelenjar ini memuncak pada saat seseorang mencapai masa pubertas.
Semakin tinggi tingkat kerjanya, semakin banyak pula sekresi
yang dihasilkan kelenjar ini. Sekresi kelenjar sebum pada pria
lebih tinggi secara signifikan ketimbang pada wanita. Tak heran
kulit wajah pria tampak lebih berminyak dibanding wanita. Efek
kerja kelenjar sebum mulai berkurang pada wanita sesaat
menjelang menopause.
Hiper-androgen
pada wanita dengan ciri-ciri aktivitas hormon androgen melebihi
normal ternyata merupakan masalah yang cukup umum terjadi
walaupun belum diketahui penyebabnya dan mempengaruhi 10-20%
wanita usia reproduktif.
Gejala
Hiper-Androgen pada kulit wanita.
Seperti
telah dijelaskan sebelumnya, hormon androgen yang berlebih akan
mengakibatkan efek negatif pada kulit dan kecantikan wanita.
Walaupun bukan merupakan kondisi yang fatal tetapi bisa berefek
sosial-psikologis dan mengurangi rasa percaya diri bahkan
mempengaruhi kualitas hidup. Gejala-gejala itu antara lain:
+
Kulit
berminyak dan komedo.
Kondisi ini merupakan cikal bakal gejala yang lebih parah seperti ketombe dan jerawat.
Berlebihnya produksi minyak di
kulit wajah
dipengaruhi oleh:
- Tingginya kadar androgen bebas yang akan memicu aktivitas
kelenjar minyak dan
sebum.
- Meningkatnya kepekaan target organ atau sebum terhadap
androgen sehingga
walaupun kadar androgen bebas dalam
batas normal aktivitas sebum tetap meningkat.
+
Akne / Jerawat.
Banyak faktor yang dapat memicu timbulnya jerawat antara lain
komedo,
minyak dan peradangan
(inflamasi). Belum lagi ada pula pengaruh
dari luar
seperti pemakaian
kosmetik yang bisa menyumbat aliran sekresi
kelenjar sebum ke permukaan apa lagi dalam
jangka panjang ditambah kondisi iklim tropis yang panas
dan
lembab.
+
Hirsutisme.
Sekitar 5-8% wanita usia reproduktif menderita hirsutisme yaitu
pola
pertumbuhan
atau distribusi rambut
menyerupai pria (male hair pattern),
misalnya di
atas bibir, dagu, dada,
pinggang dan paha. Ada 40-80% dari penderita
ini menunjukkan
peningkatan produksi
testosteron dari 200-300 juta (microgram) per
hari menjadi
700-800 juta per hari.
+
Alopesia
Androgenika (kebotakan).
Gejala ini merupakan kebalikan dari hirsutisme.
Penyebabnya sama:ketidakseimbangan androgen. Masalah kebotakan
ini biasa dialami oleh
pria. Rambut hilang
secara perlahan-lahan di daerah dahi, terus
menjalar ke daerah ubun-ubun dan meluas secara lambat atau cepat ke
seluruh bagian atas kepala.
Gejala
Hiper-Androgen secara sistemik.
Selain
gangguan pada kulit, ketidakseimbangan hormon androgen juga
berpengaruh secara sistemik yang ditandai dengan gejala-gejala
seperti pada sistem reproduksi berupa:
+
Gangguan
siklus menstruasi, a-menore (nyeri haid), dan an-ovulasi.
Siklus
haid yang tidak teratur merupakan gejala ketidakseimbangan
hormonal dan sedikit banyak berpengaruh pada
tingkat kesuburan
seorang wanita. Jika siklus haid Anda tidak teratur lebih dari 3
bulan berturut-turut, sebaiknya
konsultasikan dengan ginekolog,
karena jika tidak mendapat penanganan yang serius dapat
menyebabkan berbagai
perubahan morfologis pada rahim yang
disebut PCOS (Poly - Cystic - Ovarian - Syndrome) dan dalam
jangka panjang
bisa menyebabkan infertilitas (mandul).
+
Abnormalitas
metabolisme tubuh.
Gejala yang tampak antara lain:
- Profil lemak yang tidak normal (obesitas atau terlalu kurus).
- Resistensi insulin sehingga berakibat peningkatan resiko
kencing manis (diabetis
mellitus).
- Peningkatan resiko penyakit jantung (kardiovaskular).