Thursday, December 27, 2012

UJIAN

“Hendaklah kamu berserah diri dan bertawakal sepenuhnya kepada Allah di dalam segala hal, agar Dia memanifestasikan kerja-Nya melaluimu. Jika kebaikan yang didapati, maka bersyukurlah. Dan jika bencana yang menimpamu, bersabarlah dan kembalilah kepada Dia. Kemudian rasakan keuntungan yang didapati dari apa yang kamu anggap sebagai bencana itu, lalu tenggelamlah di dalam Dia melalui perkara itu sejauh kemampuan yang kamu miliki dengan cara keadaan rohani yang telah diberikan kepadamu. Dengan cara inilah kamu dinaikan dari satu peringkat ke peringkat lainnya yang lebih tinggi dalam perjalan menuju Allah, supaya kamu dapat mencapai Dia.

Kemudian kamu akan disampaikan kepada satu kedudukan yang telah dicapai oleh orang-orang shiddiq, para syuhada dan orang-orang saleh sebelummu. Dengan demikian kamu akan dekat dengan Allah, agar kamu dapat melihat kedudukan orang-orang sebelummu dalam menuju Raja Yang Maha Agung itu. Di sisi Tuhan Allah-lah kamu mendapatkan kesentosaan, keselamatan dan keuntungan.

Biarlah bencana itu menimpamu dan jangan sekali-kali kamu mencoba menhindarkannya dengan doa dan shalatmu, dan jangan pula kamu merasa tidak senang dengan kedatangan bencana itu, karena panas api bencana itu tidak sehebat dan sepanas api neraka.

Sebenarnya, bencana yang datang kepadamu itu bukannya akan menghancurkanmu, melainkan sebenarnya adalah akan mengujimu, mengesahkan kesempurnaan imanmu, menguatkan dasar kepercayaanmu dan memberikan kabar baik ke dalam batinmu.

Allah berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.”
(QS 47:31).”

kisah cinta tiada tara

Seorang wanita bertanya kepada seorang pemuda tentang cinta dan harapan. Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia dan pemuda berkata ingin menjadi matahari. Wanita tidak mengerti kenapa pemuda ingin menjadi matahari, bukan kupu-kupu atau kumbang yang terus menemani bunga.

Wanita berkata ingin menjadi rembulan tetapi pemuda tetap ingin menjadi matahari. Wanita semakin bingung kerana matahari dan bulan takkan boleh bertemu, tetapi pemuda tetap ingin menjadi matahari. Wanita berkata ingin menjadi burung yang mampu terbang ke langit jauh di atas matahari dan pemuda berkata ia akan selalu menjadi matahari.

Wanita tersenyum pahit dan kecewa. Wanita sudah 3 kali menduga namun pemuda tetap keras kepala, ingin menjadi matahari tanpa mahu ikut berubah bersama wanita. Maka wanita itu pun beredar pergi dengan rasa kecewa dan tak pernah lagi kembali tanpa pernah tahu alasan kenapa matahari juga menjadi pilihan pemuda. Sang pemuda merenung sendiri dan menatap matahari.

Saat wanita menjadi bunga, pemuda ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarannya kepada bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik. Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh dan akhirnya rama-rama yang akan menari bersama bunga. Ini disebut kasih iaitu memberi tanpa syarat, tanpa mengharapkan imbuhan dan balasan.

Saat wanita menjadi bulan, pemuda tetap menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi. Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan siapakah yang ingat akan matahari? Matahari rela memberikan cahayanya untuk bulan walaupun ia sendiri tidak berupaya menikmati cahaya bulan, dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut.

Ini dinamakan pengorbanan, menyakitkan namun sangat layak untuk cinta. Dan saat wanita jadi burung yang dapat terbang tinggi jauh ke langit, bahkan di atas matahari, pemuda tetap selalu jadi matahari agar burung tetap bebas untuk pergi pada bila-bila masa pun yang ia mahu dan matahari tidak akan mencegahnya. Matahari rela melepaskan burung untuk pergi jauh, namun matahari akan selalu menyimpan cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk burung.

Matahari selalu ada untuk burung bila-bila pun ia mahu kembali walau burung tidak selalu ada untuk matahari. Tidak akan ada makhluk lain selain burung yang berupaya masuk ke dalam matahari dan mendapatkan cintanya. Ini disebut sebagai kesetiaan, walaupun ditinggal pergi dan dikhianati namun tetap menanti dan tegar untuk memaafkan. Pemuda tidak pernah menyesal menjadi matahari untuk wanita yang dicintainya….

doa untuk wanita

Doa yang boleh diamalkan oleh wanita :
'Allahuma Sakhirli Zaujan Solihan Yakhtibuni Wayatazauwajubi Wayakunu Sohiban Li Fiddunya Wal Jannah'

Maksudnya :
'Ya Allah Ya Tuhanku, pilihkan daku suami yang soleh, dia yang meminangku dan akan mengahwiniku, serta jadikanlah dia sahabatku didunia dan disyurga kelak' :')

# ALLAH, i know he is somewhere now. Who is he? It's doesn't matter. Allah is the best PLANNER.

bila cinta tak berjodoh

KETIKA CINTA TAK BERJODOH

-Sakit memang, ketika kita berharap seseorang menemani hidup kita, akan tetapi takdir berkata lain, hanya membuat rasa sakit dan pedih.

-Akan tetapi percayalah, hal itu sesuatu yang terbaik dari ALLAH Subhanahu Wata'ala.

-Kerana sudah jelas, segala kehidupan, pilihan, hakikatnya di tentukan oleh ALLAH Subhanahu Wata'ala.

-Jangan pernah menangis akibat orang yang kita harapkan tak mungkin akan bersama dengan kita.

-Namun menangislah saat kita lupa pada ALLAH Subhanahu Wata'ala.

-Segala perih di hati akan hilang pada waktunya, dan pasti akan menimbulkan keindahan kelak.

-Percaya lah pada kebesaran NYA. Bahwa DIA tau mana yang terbaik untuk hamba-hambaNYA.

-Jangan pernah anggap putus cinta dengan yang kita harapkan sebagai hukuman dari ALLAH.

-Percayalah, ada rahsia di balik rahsia dan di balik semua peristiwa pasti ada hikmahnya.

-ALLAH Subhanahu Wata'ala Berfirman:

"Dan (DIA lah) yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, nescaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi ALLAH telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya DIA Maha Gagah lagi Maha Bijaksana."
(QS. Al Anfal: 63).