Monday, October 21, 2013

Gangguan Hormon Kesuburan Akibat Zat Kimia pada Produk Sehari-hari

Studi terbaru yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology telah menetapkan phthalates sebagai pengganggu endokrin (endocrine disruptors)  bisa mempengaruhi kesuburan pria.

Penulis studi dari Massachusetts General Hospital melihat 231 wanita yang menjalani prosedur IVF di rumah sakit antara tahun 2004 sampai 2012. Melalui sampel urine selama melakukan pengobatan, akan dilihat berapa banyak kandungan phthalates di tubuh mereka. Hasilnya, hampir semua wanita terpapar phthalates. Tapi, mereka yang memiliki kandungan phthalates paling tinggi dua kali lebih mungkin mengalami kegagalan implantasi dibanding mereka yang tingkat paparannya lebih rendah.

“Hasil temuan kami mendukung hipotesis bahwa phthalates tersebar luas di lingkungan dan mungkin berefek buruk pada kesuburan wanita terutama saat diuji dalam model IVF,” kata penulis studi, Irene Souter, MD, seperti ditulis womenshealthmag, Jumat (19/7/2013).

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Dr. Grindler menyebutkan bahwa phthalates dapat mempercepat menopause pada wanita. Menopause yang seharusnya terjadi di usia 50 tahun, dapat dialami wanita pada usia 30 tahun. Phthalates juga mempengaruhi kualitas telur, siklus haid dan implantasi janin.

Phthalates, yang digunakan untuk membuat plastik fleksibel mengandung sifat xenoestrogen (substansi yang berperan seperti estrogen). Namun sifatnya yang merupakan endocrine disruptors mengganggu hormon baik pada pria dan wanita, menyebabkan menopause dini pada wanita, jumlah sperma yang rendah pada pria, artrofi testis dan abnormal pada sistim reproduksi pria. Bagi anak-anak, bisa memicu asma dan rinitis.

Mereka sulit diidentifikasi karena di label komposisi produk biasanya hanya tertulis “fragrance”, atau seperti ini:
  • DEP (diethyl phthalate)
  • BBP (benzyl butyl phthalate)
  • DIDP (diisodecyl phthalate)
  • DINP (diisononyl phthalate)
  • DMP (dimethyl phthalate)
  • DEHP (di 2-ethylhexl phthalate)
  • DNOP (di-n-octyl phthalate)
  • DBP (dibutyl phthalate)
Dimana Phthalates ditemukan?
Produk perawatan tubuh, parfum, penyegar ruangan, make up, pelembab, kuteks, detergen, sabun cair, kaleng, pembungkus makanan, pestisida, mainan anak, produk lantai, wadah makanan, sex toys, lem, cat, tinta printer, bahan bangunan dll.

Peneliti dari Massachusetts General Hospital dan Harvard Medical School di Boston itu juga mengatakan bahwa akan lebih baik untuk meminimalkan paparan-paparan tersebut jika memungkinkan. Namun, sangat sulit untuk melakukannya karena zat itu ditemukan di banyak produk.
Lalu, dalam penggunaan plastik terutama wadah makanan dan minuman, bagaimana membedakan bahan tersebut mengandung phthalates atau tidak? The National Institute of Environmental Sciences memberikan petunjuknya.

Cek simbol daur ulang yang digunakan secara universal yakni berupa panah yang membentuk segitiga dan biasa terletak di bawah kemasan. Lihatlah apakah di tengah-tengah simbol itu terdapat angka 3 dan huruf V atau PVC di bawah panah. Dua tanda itu menunjukkan bahwa produk tersebut mengandung phthalates.

Jika angka 1,2,4, atau 5 yang ada di dalam panah, bisa dipastikan produk tersebut tidak mengandung phthalates. “Jika ragu wadah plastik aman atau tidak, minimal jangan memanaskan makanan menggunakan wadah plastik. Itu akan menyebabkan lebih banyak phthalates di dalamnya yang akan melarikan diri ke makanan Anda,” imbuh Irene.
Endocrine Disruptors lainnya meliputi:

Paraben & Methylparaben: Ditemukan umumnya pada kosmetik sebagai bahan pengawet.


bpa

Bisphenol-A (BPA): Digunakan untuk membuat plastik yang ditemukan dalam makanan dan minuman kemasan, lapisan kaleng, mainan, botol bayi, sealant gigi, dan bahan pembungkus plastik. Paparan BPA menyumbang kontribusi pada penyakit jantung, diabetes, serta masalah kesuburan dan reproduksi.

Dioksin (Dioxin): Nama general (umum) yang diberikan pada ratusan jenis senyawa kimia yang terbentuk pada proses industri yang melibatkan penggunaan klorin, termasuk pembakaran limbah, produksi kimia dan pestisida, pemutihan pulp dan kertas. Dioksin dilepas ke udara dan ke tanah yang menyebabkan pencemaran lingkungan.

Organophosphates and organochlorines: senyawa ini terbentuk dari industri pestisida dan herbisida.
Logam Berat: Kadmium, merkuri, timbal dan arsen terkandung dalam proses industri, polusi dari mobil, asap rokok, dll terakumulasi dalam organ kita dan merusak kesehatan reproduksi.

pestisida 

Bagaimana cara mereduksi paparan endocrine disruptors?
Meskipun tidak mungkin bagi kita untuk secara total menghindari paparan dari racun lingkungan ini, namun masih ada yang bisa dilakukan untuk mereduksinya:
  • Bila makan sayur atau buah, SELALU cuci bersih dibawah air mengalir dan kupas kulitnya bila menyajikan buah-buahan, karena sekarang hampir semua produk pangan disemprot pestisida.
  • Stop merokok dan hindari perokok.
  • Jangan sering membawa makanan atau minuman didalam wadah plastik.
  • Jangan sering memanaskan makanan didalam wadah plastik, sebaiknya pindahkan ke wadah keramik.
  • Hindari penggunaan pestisida bila anda berkebun.
  • Jangan sering memakan makanan kaleng atau makanan olahan yang dikemas plastik.
  • Gunakan bahan pembersih rumah alami, misalnya Baking soda, yang merupakan pembersih ideal untuk kamar mandi dan dapur. Anda bisa membuat sendiri pasta baking soda dengan air dan bubuk pengembang kue ini. Campurkan air dan baking soda sampai mengental dan teksturnya terbentuk seperti lem atau pasta.  Setelah jadi, gunakan untuk membersihkan noda dan kotoran pada wastafel, kompor gas serta benda-benda dari metal dan keramik lainnya menggunakan pasta gigi bekas yang sudah diberi pasta baking soda. Pasta ini juga bisa digunakan untuk menghilangkan bau urin yang biasanya ‘betah’ menempel di lantai atau kloset kamar mandi.
Bagaimana cara menangani paparan endocrine disruptors yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh?
hati 

Fungsi Organ Hati (Liver)
Tuhan telah menciptakan sebuah organ dalam tubuh kita yang bernama hati (liver), fungsinya adalah untuk menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh. Ada yang dapat meningkatkan fungsi hati, sebaliknya juga ada yang dapat menurunkan fungsi hati.  Kandungan rokok maupun alkohol sangat berbahaya untuk organ hati, bila terus berlanjut akan mengakibatkan hati mengalami disfungsi sehingga tubuh gagal menetralisir racun dari lingkungan, menyebabkan fungsi organ-organ lain (termasuk organ kesuburan) dan kekebalan tubuh juga menurun. Singkatnya, hati merupakan organ yang menopang kelangsungan hidup hampir seluruh organ lain di dalam tubuh.
Sebagai pelopor supplemen kesuburan, para ahli R&D (Research & Development) Fairhavenhealth telah mempelajari bahaya endocrine disruptors tersebut dan telah melengkapi produk-produk FertilAid dengan antioksidan yang dapat membantu organ hati untuk membantu menetralisir kandungan cemaran bahan kimia tersebut didalam tubuh kita, diantaranya:

Vitamin B6, Vitamin B12, dan Folic Acid  : Vitamin ini dikenal sebagai lipotropic agent, yang merupakan senyawa yang mengatur metabolisme lemak dan membantu liver dalam proses detoks (netralisir racun didalam tubuh)

Vitamin C dan E  adalah vitamin dan antioksidan yang memainkan peranan penting untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh lingkungan, penuaan dan melindungi kerusakan sel dari radikal bebas.

ekstrak-grapeseed 

Grape Seed Extract : Biji buah anggur mengandung antioksidan yang mendukung kemampuan tubuh untuk menetralisir radikal bebas, senyawa oksigen yang tidak stabil yang menyebabkan kerusakan sel.

N-acetyl-cysteine : Asam amino ini penting untuk sintesis glutathione, antioksidan yang ditemukan dalam setiap sel dalam tubuh. Glutathione berperan penting dalam jalur detoksifikasi hati dengan mengikat racun yang larut dalam lemak, sehingga racun ini dapat dibuang lebih mudah.  Kalau kita sering terpapar racun lingkungan baik, maka Glutathione akan berperan dalam mencari dan mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh Anda. Ketika kita setiap hari/setiap saat harus terpapar oleh racun seperti dari polusi udara, asap kendaraan bermotor, bahan kimia dalam produk sehari-hari, dan lainnya. Keadaan tersebut lama-kelamaan akan membuat persediaan Glutathione ini semakin sedikit. Paparan yang tinggi dan sering terhadap endocrine disruptors ini harus segera dinetralisir oleh glutathione, yang berarti kandungan antioksidan penting ini sangat penting untuk detoksifikasi serta berfungsi untuk kekebalan tubuh dan regenerasi sel. Tanpa peran Glutathione, limfosit tidak akan menghasilkan antibodi untuk melawan ganasnya infeksi bakteri dan virus yang membahayakan tubuh. Dalam Glutathione ini terdapat 3 asam amino yakni cycteine, glutamate, dan juga glysine. Zat ini sangat dibutuhkan oleh tubuh karena tanpa Glutathione, antioksidan lainnya seperti vitamin C dan E tak akan mampu bekerja secara optimal.

Probiotik Lactobacillus acidophilus :
Pola makan yang buruk, stres, penyakit dan endocrine disruptors dapat mengganggu keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat didalam usus Anda. Melengkapi asupan Anda dengan bakteri baik ini berfungsi untuk mengenyahkan bakteri jahat, meningkatkan sistim imun dan pencernaan dan menetralisir senyawa beracun yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi.

No comments: