Penulis studi dari Massachusetts General
Hospital melihat 231 wanita yang menjalani prosedur IVF di rumah sakit
antara tahun 2004 sampai 2012. Melalui sampel urine selama melakukan
pengobatan, akan dilihat berapa banyak kandungan phthalates di tubuh
mereka. Hasilnya, hampir semua wanita terpapar phthalates. Tapi, mereka
yang memiliki kandungan phthalates paling tinggi dua kali lebih mungkin
mengalami kegagalan implantasi dibanding mereka yang tingkat paparannya
lebih rendah.
“Hasil temuan kami mendukung hipotesis
bahwa phthalates tersebar luas di lingkungan dan mungkin berefek buruk
pada kesuburan wanita terutama saat diuji dalam model IVF,” kata penulis
studi, Irene Souter, MD, seperti ditulis womenshealthmag, Jumat
(19/7/2013).
Hasil penelitian lain yang dilakukan
oleh Dr. Grindler menyebutkan bahwa phthalates dapat mempercepat
menopause pada wanita. Menopause yang seharusnya terjadi di usia 50
tahun, dapat dialami wanita pada usia 30 tahun. Phthalates juga
mempengaruhi kualitas telur, siklus haid dan implantasi janin.
Phthalates, yang digunakan untuk membuat
plastik fleksibel mengandung sifat xenoestrogen (substansi yang
berperan seperti estrogen). Namun sifatnya yang merupakan endocrine
disruptors mengganggu hormon baik pada pria dan wanita, menyebabkan
menopause dini pada wanita, jumlah sperma yang rendah pada pria, artrofi
testis dan abnormal pada sistim reproduksi pria. Bagi anak-anak, bisa
memicu asma dan rinitis.
Mereka sulit diidentifikasi karena di label komposisi produk biasanya hanya tertulis “fragrance”, atau seperti ini:
- DEP (diethyl phthalate)
- BBP (benzyl butyl phthalate)
- DIDP (diisodecyl phthalate)
- DINP (diisononyl phthalate)
- DMP (dimethyl phthalate)
- DEHP (di 2-ethylhexl phthalate)
- DNOP (di-n-octyl phthalate)
- DBP (dibutyl phthalate)
Dimana Phthalates ditemukan?
Produk perawatan tubuh, parfum, penyegar
ruangan, make up, pelembab, kuteks, detergen, sabun cair, kaleng,
pembungkus makanan, pestisida, mainan anak, produk lantai, wadah
makanan, sex toys, lem, cat, tinta printer, bahan bangunan dll.
Peneliti dari Massachusetts General
Hospital dan Harvard Medical School di Boston itu juga mengatakan bahwa
akan lebih baik untuk meminimalkan paparan-paparan tersebut jika
memungkinkan. Namun, sangat sulit untuk melakukannya karena zat itu
ditemukan di banyak produk.
Lalu, dalam penggunaan plastik terutama
wadah makanan dan minuman, bagaimana membedakan bahan tersebut
mengandung phthalates atau tidak? The National Institute of
Environmental Sciences memberikan petunjuknya.
Cek simbol daur ulang yang digunakan
secara universal yakni berupa panah yang membentuk segitiga dan biasa
terletak di bawah kemasan. Lihatlah apakah di tengah-tengah simbol itu
terdapat angka 3 dan huruf V atau PVC di bawah panah. Dua tanda itu
menunjukkan bahwa produk tersebut mengandung phthalates.
Jika angka 1,2,4, atau 5 yang ada di
dalam panah, bisa dipastikan produk tersebut tidak mengandung
phthalates. “Jika ragu wadah plastik aman atau tidak, minimal jangan
memanaskan makanan menggunakan wadah plastik. Itu akan menyebabkan lebih
banyak phthalates di dalamnya yang akan melarikan diri ke makanan
Anda,” imbuh Irene.
Endocrine Disruptors lainnya meliputi:
Paraben & Methylparaben: Ditemukan umumnya pada kosmetik sebagai bahan pengawet.
Bisphenol-A (BPA): Digunakan
untuk membuat plastik yang ditemukan dalam makanan dan minuman kemasan,
lapisan kaleng, mainan, botol bayi, sealant gigi, dan bahan pembungkus
plastik. Paparan BPA menyumbang kontribusi pada penyakit jantung,
diabetes, serta masalah kesuburan dan reproduksi.
Dioksin (Dioxin): Nama
general (umum) yang diberikan pada ratusan jenis senyawa kimia yang
terbentuk pada proses industri yang melibatkan penggunaan klorin,
termasuk pembakaran limbah, produksi kimia dan pestisida, pemutihan pulp
dan kertas. Dioksin dilepas ke udara dan ke tanah yang menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Organophosphates and organochlorines: senyawa ini terbentuk dari industri pestisida dan herbisida.
Logam Berat: Kadmium,
merkuri, timbal dan arsen terkandung dalam proses industri, polusi dari
mobil, asap rokok, dll terakumulasi dalam organ kita dan merusak
kesehatan reproduksi.
Bagaimana cara mereduksi paparan endocrine disruptors?
Meskipun tidak mungkin bagi kita untuk secara total menghindari paparan dari racun lingkungan ini, namun masih ada yang bisa dilakukan untuk mereduksinya:
Meskipun tidak mungkin bagi kita untuk secara total menghindari paparan dari racun lingkungan ini, namun masih ada yang bisa dilakukan untuk mereduksinya:
- Bila makan sayur atau buah, SELALU cuci bersih dibawah air mengalir dan kupas kulitnya bila menyajikan buah-buahan, karena sekarang hampir semua produk pangan disemprot pestisida.
- Stop merokok dan hindari perokok.
- Jangan sering membawa makanan atau minuman didalam wadah plastik.
- Jangan sering memanaskan makanan didalam wadah plastik, sebaiknya pindahkan ke wadah keramik.
- Hindari penggunaan pestisida bila anda berkebun.
- Jangan sering memakan makanan kaleng atau makanan olahan yang dikemas plastik.
- Gunakan bahan pembersih rumah alami, misalnya Baking soda, yang merupakan pembersih ideal untuk kamar mandi dan dapur. Anda bisa membuat sendiri pasta baking soda dengan air dan bubuk pengembang kue ini. Campurkan air dan baking soda sampai mengental dan teksturnya terbentuk seperti lem atau pasta. Setelah jadi, gunakan untuk membersihkan noda dan kotoran pada wastafel, kompor gas serta benda-benda dari metal dan keramik lainnya menggunakan pasta gigi bekas yang sudah diberi pasta baking soda. Pasta ini juga bisa digunakan untuk menghilangkan bau urin yang biasanya ‘betah’ menempel di lantai atau kloset kamar mandi.
Bagaimana cara menangani paparan endocrine disruptors yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh?
Fungsi Organ Hati (Liver)
Tuhan telah menciptakan sebuah organ
dalam tubuh kita yang bernama hati (liver), fungsinya adalah untuk
menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh. Ada yang dapat
meningkatkan fungsi hati, sebaliknya juga ada yang dapat menurunkan
fungsi hati. Kandungan rokok maupun alkohol sangat berbahaya untuk
organ hati, bila terus berlanjut akan mengakibatkan hati mengalami
disfungsi sehingga tubuh gagal menetralisir racun dari lingkungan,
menyebabkan fungsi organ-organ lain (termasuk organ kesuburan) dan
kekebalan tubuh juga menurun. Singkatnya, hati merupakan organ yang
menopang kelangsungan hidup hampir seluruh organ lain di dalam tubuh.
Sebagai pelopor supplemen kesuburan, para ahli R&D (Research & Development)
Fairhavenhealth telah mempelajari bahaya endocrine disruptors tersebut
dan telah melengkapi produk-produk FertilAid dengan antioksidan yang
dapat membantu organ hati untuk membantu menetralisir kandungan cemaran
bahan kimia tersebut didalam tubuh kita, diantaranya:
Vitamin B6, Vitamin B12, dan Folic Acid : Vitamin
ini dikenal sebagai lipotropic agent, yang merupakan senyawa yang
mengatur metabolisme lemak dan membantu liver dalam proses detoks
(netralisir racun didalam tubuh)
Vitamin C dan E adalah
vitamin dan antioksidan yang memainkan peranan penting untuk
memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh lingkungan, penuaan dan
melindungi kerusakan sel dari radikal bebas.
Grape Seed Extract :
Biji buah anggur mengandung antioksidan yang mendukung kemampuan tubuh
untuk menetralisir radikal bebas, senyawa oksigen yang tidak stabil yang
menyebabkan kerusakan sel.
N-acetyl-cysteine : Asam
amino ini penting untuk sintesis glutathione, antioksidan yang
ditemukan dalam setiap sel dalam tubuh. Glutathione berperan penting
dalam jalur detoksifikasi hati dengan mengikat racun yang larut dalam
lemak, sehingga racun ini dapat dibuang lebih mudah. Kalau kita sering
terpapar racun lingkungan baik, maka Glutathione akan berperan dalam
mencari dan mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh Anda. Ketika kita
setiap hari/setiap saat harus terpapar oleh racun seperti dari polusi
udara, asap kendaraan bermotor, bahan kimia dalam produk sehari-hari,
dan lainnya. Keadaan tersebut lama-kelamaan akan membuat persediaan
Glutathione ini semakin sedikit. Paparan yang tinggi dan sering terhadap
endocrine disruptors ini harus segera dinetralisir oleh
glutathione, yang berarti kandungan antioksidan penting ini sangat
penting untuk detoksifikasi serta berfungsi untuk kekebalan tubuh dan
regenerasi sel. Tanpa peran Glutathione, limfosit tidak akan
menghasilkan antibodi untuk melawan ganasnya infeksi bakteri dan virus
yang membahayakan tubuh. Dalam Glutathione ini terdapat 3 asam amino
yakni cycteine, glutamate, dan juga glysine. Zat ini sangat dibutuhkan
oleh tubuh karena tanpa Glutathione, antioksidan lainnya seperti vitamin
C dan E tak akan mampu bekerja secara optimal.
Probiotik Lactobacillus acidophilus :
Pola makan yang buruk, stres, penyakit dan endocrine disruptors dapat mengganggu keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat didalam usus Anda. Melengkapi asupan Anda dengan bakteri baik ini berfungsi untuk mengenyahkan bakteri jahat, meningkatkan sistim imun dan pencernaan dan menetralisir senyawa beracun yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi.
Pola makan yang buruk, stres, penyakit dan endocrine disruptors dapat mengganggu keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat didalam usus Anda. Melengkapi asupan Anda dengan bakteri baik ini berfungsi untuk mengenyahkan bakteri jahat, meningkatkan sistim imun dan pencernaan dan menetralisir senyawa beracun yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi.
No comments:
Post a Comment