“Hendaklah kamu berserah diri dan bertawakal
sepenuhnya kepada Allah di dalam segala hal, agar Dia memanifestasikan
kerja-Nya melaluimu. Jika kebaikan yang didapati, maka bersyukurlah. Dan
jika bencana yang menimpamu, bersabarlah dan kembalilah kepada Dia.
Kemudian rasakan keuntungan yang didapati dari apa yang kamu anggap
sebagai bencana itu, lalu tenggelamlah di dalam Dia melalui perkara itu
sejauh kemampuan yang kamu miliki dengan
cara keadaan rohani yang telah diberikan kepadamu. Dengan cara inilah
kamu dinaikan dari satu peringkat ke peringkat lainnya yang lebih tinggi
dalam perjalan menuju Allah, supaya kamu dapat mencapai Dia.
Kemudian kamu akan disampaikan kepada satu kedudukan yang telah dicapai
oleh orang-orang shiddiq, para syuhada dan orang-orang saleh sebelummu.
Dengan demikian kamu akan dekat dengan Allah, agar kamu dapat melihat
kedudukan orang-orang sebelummu dalam menuju Raja Yang Maha Agung itu.
Di sisi Tuhan Allah-lah kamu mendapatkan kesentosaan, keselamatan dan
keuntungan.
Biarlah bencana itu menimpamu dan jangan
sekali-kali kamu mencoba menhindarkannya dengan doa dan shalatmu, dan
jangan pula kamu merasa tidak senang dengan kedatangan bencana itu,
karena panas api bencana itu tidak sehebat dan sepanas api neraka.
Sebenarnya, bencana yang datang kepadamu itu bukannya akan
menghancurkanmu, melainkan sebenarnya adalah akan mengujimu, mengesahkan
kesempurnaan imanmu, menguatkan dasar kepercayaanmu dan memberikan
kabar baik ke dalam batinmu.
Allah berfirman:
“Dan
sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui
orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami
menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.”
(QS 47:31).”
No comments:
Post a Comment